Review Windows 7 dan Windows 10



Sesuai slogan Windows yang berulang-ulang diucapkan Nadella, OS ini bertujuan untuk empowering people. Oleh karena bertujuan ‘membantu’ seseorang mewujudkan tujuan atau pekerjaannya, maka produktivitas menjadi hal utama yang dituju oleh Windows. Saya tertarik untuk mengulas hal ini karena di tempat kerja, kebetulan PC (ber-OS Windows 10) yang biasa saya pakai diganti karena sebuah alasan tertentu, dan sambil menunggu PC pengganti, saya yang ‘malas’ menggunakan PC yang tidak familiar bagi saya, memilih menggunakan laptop saya yang menggunakan OS Windows 7 sambil menunggu PC baru yang bebas saya otak-atik.
Di luar dugaan, saya mendapati bahwa (oke, kita langsung lompat ke konklusi) Windows 7 menjadikan saya jauh lebih produktif dan menyelesaikan banyak hal dibandingkan dengan Windows 10. Pengalaman ini benar-benar menarik bagi saya, sehingga saya menelaah sebenarnya apa saja faktor-faktor yang menjadikan Windows 7 lebih produktif, dan apa saja yang saya rindukan dari Windows 10 dalam konteks ‘bekerja’. Berikut ini opini dari saya terkait produktivitas Windows 7 vs Windows 10.

Windows 7 lebih minim gangguan di banding windows 10

 ‘Gangguan’ yang saya maksud di sini adalah dalam konteks notifikasi, peringatan, dan berbagai tawaran yang sering muncul di Windows 10.

Ketika sedang ingin produktif, dalam konteks kamu sedang mengerjakan sesuatu di PC atau laptop, mungkin aktivitas mengedit media, menuliskan kode pemrograman, atau seperti saya, mengerjakan ribuan kata terjemahan dengan deadline yang ketat, maka notifikasi yang berulangkali muncul, padahal hanya sesuatu yang remeh temeh seperti “Waktunya update ini dan itu”, tentu saja sangat kontraproduktif.

Belum lagi update yang sangat rutin di Windows 10. Di satu sisi ini menyenangkan karena menunjukkan OS disupport dengan baik. Tapi jika kamu diinterupsi update saat sedang mengerjakan sesuatu yang penting, tentu saja ini jadinya tidak lagi menyenangkan!
Windows 7 memiliki sistem notifikasi juga, tapi kamu merasakannya lebih sedikit. Ini karena Windows 10 berupaya menggabungkan sistem app seperti ponsel dan masih juga ditambah lagi web app – Akibatnya ada banyak peluang bahwa nada notifikasi kamu terus berdering. Mungkin saja kamu bukan orang yang selalu terganggu oleh hal semacam itu. Tapi saya mengenal beberapa orang yang saat bekerja, suara kipas laptop saja sudah membuatnya terganggu. Notifikasi yang melimpah di Windows 10 tentu saja merupakan penghambat produktivitas yang signifikan!

Windows 7 Lebih Stabil dibanding Windows 10

 Pada dasarnya, pekerjaan saya tidak haus resource. Jadi cukup mengesalkan ketika saya mendapati browser sering crash (baik Edge maupun Chrome yang sering saya gunakan di Windows 10), sehingga mengakibatkan aktivitas saya terhambat. Di Windows 10, saya juga mengalami, terkadang saat download, proses tidak berjalan sehingga saya harus refresh browser – Hal serupa tidak saya temui di Windows 7. Padahal setiap hari saya dituntut untuk download banyak sekali file untuk keperluan pekerjaan. Hal remeh temeh semacam ini terkadang menghambat produktivitas. Oleh karena itu kestabilan Windows 7 benar-benar membantu saya untuk lebih produktif.

Software Lama Lebih Kompatibel di Windows 7

 Secara umum, enterprise memang bergerak sedikit lambat dalam menyambut Windows 10. Ini dikarenakan banyak perusahaan yang lebih membutuhkan stabilitas. Terkait pekerjaan saya, ada beberapa software penerjemahan yang lebih kompatibel dan minim crash di Windows 7, dibandingkan saat saya menggunakan Windows 10.

Ini salah satu hal yang menjadikan saya lebih suka menggunakan Windows 7 dibandingkan Windows 10 untuk bekerja.

Kelebihan windows 10

Tentu saja Windows 10 bukan tanpa kelebihan. Saya menyukai tampilan aplikasinya yang modern. Saya menikmati memutar Groove untuk menemani saya bekerja. Sistem aplikasi pada Windows 10 sangat asyik dan unik jika digunakan dalam sistem tablet (sayangnya saya tidak banyak memerlukan fitur menarik ini).

Integrasi antara Lumia 950 yang saya gunakan dengan perangkat PC Windows 10 juga sangat luar biasa. Dengan menancapkan kabel ke PC, maka Lumia saya dengan segera seolah menjadi bagian dari PC tersebut. Saya dengan mudah dapat mengoper file seperti layaknya hanya mengoper dari partisi HDD yang satu ke yang lain. Jika saya sedang malas menancapkan kabel, maka saya biasa mengoper foto dan data menggunakan share.it – Hal yang tidak dapat dilakukan di Windows 7.

Namun sayangnya hal itu kurang membantu tipe pekerjaan saya. Saya bisa membayangkan beberapa teman profesional lain, misalnya tukang edit dan cetak foto dapat mengambil manfaat dari kemampuan Windows 10, yaitu mengoper data dari mana saja menggunakan Share.it untuk dengan mudah melanjutkan pekerjaan mengedit dan kemudian mencetak gambar, tapi sebagai penerjemah, saya kurang mendapat manfaat langsung dari kelebihan-kelebihan Windows 10 ini, kecuali ketika saya ingin bersenang-senang saja.


https://winpoin.com/windows-7-vs-windows-10

Comments

Popular posts from this blog

UKURAN MEMORY DARI YANG PALING KECIL HINGGA TERBESAR

Pengertian WEP, WPA, WPA2, LOGIN HOTSPOT DAN MAC ADDRES FILTERING

tugas mikrokontroller